Sabtu, 19 September 2015

PENTING HADIRNYA SEORANG BUSINESS ANALYST AGAR IMPLANT SOFTWARE BERHASIL


Beberapa hal yang sering tidak diketahui oleh calon pengguna software, dan kenapa akhirnya mereka gagal menggunakan software. Pengguna software khususnya accounting selalu memilih yang murah meriah bahkan yang gratis. Ada yang bilang ada barang ada rupa, bukan itu saja yang dimaksud di sini. Bahkan yang penting fungsi dari software itu sendiri, sedangkan kapasitas, data base, fitur-fitur menjadi nomer dua. Baiklah, itu semua memang keinginan pelanggan yang penting murah meriah, dan software bisa dipakai. Itu adalah tipe pelanggan yang pertama.
Lalu bagaimana tipe pelanggan yang kedua. Tipe pelanggan yang kedua selalu menginginkan software accounting khususnya adalah software yang cukup baik dan bagus. Masalah harga menjadi masalah nomer dua.
Permasalahan keduanya kemudian muncul, ternyata membeli software baik yang murah dan mahal memiliki problem yang sama, yaitu ketika diimplementasikan terjadi problem. Problemnya apa? Software yang digunakan tidak efektif, sebab pekerja masih melakukan pekerjaan-pekerjaan lamanya yaitu menggunakan program Excel, yang nota bene pekerjaan sebelumnya. Sehingga dengan adanya software, karyawan malah memiliki pekerjaan yang bertambah. Padahal tujuan dari penggunaan software adalah membuat karyawan bekerja dengan ringan dan efektif.
Lalu problem lainnya adalah pemilik usaha ternyata kurang memahami apabila tidak semua orang harus melakukan input data sehingga lisensi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada saat ini, karena tergiur dengan program penjualan penjual software akhirnya banyaknya lisensi/user yang bisa semuanya menginput data maka rusaklah software tersebut. Sebagai contoh, untuk buku besar, di software sudah bisa menghitung secara otomatis. Sedangkan karyawan tetap memaksa akan membuat buku besar seperti melakukan pekerjaan sebelumnya.
Problem yang sering ditemui lainnya adalah semua orang bisa mengakses pekerjaan atau fitur-fitur yang bukan menjadi wewenangnya, hal ini menjadi rahasia perusahaan terbuka untuk umum. Ini disebabkan keinginan pemilik usaha, bahwa semua orang/karyawan wajib bekerja. Padahal menggunakan software tidak semua orang boleh input. Sebab di software hanya berlaku satu inputan. Misalnya penjualan, input sales order, tidak perlu input invoice dan faktur pajak. Cukup menggunakan data sales order maka bisa cetak invoice dan faktur pajak, bahkan surat jalannya. Dis software hanya perlu 3 poin utama yaitu input, cetak dokumen dan membaca laporan. Nah, hal ini dikarenakan ketidaktahuan implementor harus menerapkan hak akses untuk setiap karyawan.
Lalu bagaimana atasi hal ini? Pemilik usaha membutuhkan BA (Business Analyst) yang akan membantu mulai fungsi jabatan karyawan, flow dokumen yang akan dikerjakan, serta siapa yang membaca laporan. Dengan adanya seorang Business Analyst, software dapat diimplant dengan lancar tidak perduli harga software tersebut.  Business Analyst akan memetakan setiap fungsi di perusahaan sesuai dengan software yang digunakan. Begitu pula dengan laporan yang dibutuhkan perusahaan dapat dikaitkan dan disesuaikan. Khususnya program akunting yang jadi di sana terdapat ratusan laporan yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam operasional bisnisnya. Semoga artikel ini dapat membantu pembaca. Kuala Namu Airport, Medan. Frans M. Royan